Kisah ini terjadi di Ashbahan. Seorang ulama bernama Abu Bakar bin
Ali difitnah dengan tuduhan keji hingga ia pun dijebloskan ke penjara.
Abu
Bakar Ar Razi menceritakan kisah itu. “Aku pernah tinggal di Ashbahan.
Di sana ada ulama bernama Syaikh Abu Bakar bin Ali. Begitu alimnya,
hingga seluruh fatwa diserahkan kepada beliau.” Namun, suatu hari Syaikh
Abu Bakar difitnah dengan fitnah yang demikian keji. Penguasa kemudian
menangkap dan menjebloskannya ke penjara.
Berita
ditangkapnya Syaikh Abu Bakar dengan cepat menyebar. Viral, dari mulut
ke mulut. Dan bersamaan dengan itu, kerisauan menyebar dari hati ke
hati.
Bagaimana tidak risau, bukankah ulama adalah
pewaris para nabi? Meninggalnya seorang ulama tidak lebih ringan
daripada meninggalnya sebuah kabilah.
Hilangnya seorang
ulama tidak lebih kecil perkaranya daripada hilangnya sebuah wilayah
dari peta dunia. Dipenjaranya seorang ulama tidak lebih sederhana
urusannya daripada diblokadenya sebuah kota.
Di tengah kesedihan umat seperti itu, Abu Bakar Ar Razi
bermimpi. Ia bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Sampaikan kepada Abu Bakar bin Ali agar ia membaca doa al-karab
(kesulitan) yang terdapat dalam Shahih Bukhari agar Allah melepaskannya
dari kesulitan,” kata Rasulullah dalam mimpi tersebut.
Keesokan
harinya, Abu Bakar Ar Razi menceritakan mimpi itu kepada Abu Bakar bin
Ali. Sebuah kegembiraan terpancar di wajah Abu Bakar bin Ali. Bagaimana
tidak, seseorang mendapa salam dari Rasulullah adalah kebanggaan
tersendiri. Menunjukkan kemuliaan dan ketinggian derajat seseorang.
Lebih
dari itu, Rasulullah juga memberikan solusi atas masalah yang
menderanya. Rasulullah menunjukkan jalan keluar atas problem yang
dihadapinya. Rasulullah mengajarkan doa yang paling tepat untuk dirinya.
Abu Bakar bin Ali kemudian membaca doa itu. Dengan penuh keyakinan dan pengharapan, bahwa Allah pasti mengabulkan doanya.
Ingin keselamatan dunia dan akhirat serta terbebas dari segala kesulitan? Baca doa selamat
Dan
benar, tak berapa lama setelah Abu Bakar bin Ali membaca doa itu, ia
dibebaskan dari penjara. Ia kembali merdeka dan bebas mendakwahkan Islam
kepada masyarakat. Ia kembali mengajarkan agamaNya kepada umat.
[Muchlisin BK/Kisahikmah]
No comments:
Post a Comment