Labels

Geografi (10) Islam (53) Kuliah (5) Peta (6) Power Point (4) Skripsi (1) Tokoh (1) Video (1)

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Dinamika Pantai


3.1. Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Pantai
perubahan atau dinamika pantai terjadi apabila proses geomorfologi yang terjadi pada suatu segmen pantai melebihi proses yang biasa terjadi. Perubahan proses geomorfologi tersebut terjadi sebagai akibat dari sejumlah faktor lingkungan, sepeti; faktor geologi, geomorfologi, iklim, biotik, pasang-surut, gelombang, arus laut, salinitas. Faktor-faktor tersebut sangat bervariasi dari suatu tempat dengan tempat lain, sehingga proses yang bekerja dan konfigurasi pantainyapun juga sangat bervariasi (Sutikno, 1993).
1.       Faktor geologi dan geomorfologi
Faktor geologi dan geomorfologi jelas pengaruhnya pada pantai yang terjal (cliff) ditunjukkan oleh kenampakan yang terkait dengan struktur batuan pada lahan buritan, pantai, dan  zone perairan dangkal. Pantai deposisional terpengaruh oleh faktor geologis, yaitu berkaitan dengan sumber sedimen, keadaan daerah aliran sungai atau dasar sungai. Pengarug faktor geologi yang sangat dominan adalah resistensi batuan, karena resistensi batuan akan mempengaruhi sumber sedimen. Apabila batuan yang terdapat pada pantai memiliki resistensi yang lemah maka pantai tersebut akan mudah mengalami abrasi pantai, sehingga pantai akan mengalami kemunduran. Sedangkan pantai yang memiliki batuan yang resistensinya kuat akan lebih tahan terhadap hempasan gelombang, arus laut, dan pasang-surut, sehingga pantainya akan tahan terhadap erosi pantai atau abrasi.
2. Faktor iklim
Faktor iklim berpengaruh terhadap proses pelapukan pada batuan di pantai, yang dapat menyebabkan pelapukan mekanik, pelapukan chemik, dan biologi yang bervariasi menurut kedudukannya, apakah di atas permukaan air laut atau di bawah permukaan air laut. Selanjutnya kondisi iklim berpengaruh terhadap proses erosi, longsorlahan, aliran lumpur, atau rayapan, yang semuanya dapat berpengeruh terhadap pantai.
Variasi regional dari iklim akan tercermin pada kenampakan yang terdapat pada pantai. Di daerah tropis basah, proses pelapukan khemik yang dominan, sehingga di daratan dekat pantai banyak ditemukan hasil pelapukan yang tebal dan berbutir halus. Di daerah yang bermusim dingin proses pelapukan mekanik yang dominan, sehingga di daerah dekat pantai akan banyak dijumpai material yang kasar. Meskipun demikian perlu diketahui bahwa material kasar di pantai bukan monopoli dari daerah yang beriklim dingin, tetapi juga ditemukan pada daerah humid tropik yang bergunungapi aktif. Pada daerahgletser pantainyapun akan ditemukan material kasar, sebagai akibat darimoraine yang masuk ke perairan pantai.
3. Faktor biologi
            faktor biologi juga terpengaruh oleh kondisi iklim, karena binatang atau hewan pertumbuhannya tergantung pada kondisi iklim. Koral hidup pada daerah intertropikal, mangrove tumbuh pada daerah lintang rendah dan rawa payau terjadi pada daerah sedang. Efek dari organisme di pantai dapat dibedakan menjadi:
  1. erosional; misalnya tumbuhan dapat mempercepat proses pelarutan
  2. proteksional; mangrove dan rumput laut dapat melindungi pantai dari abrasi
  3. kontruksional; karang, koral dapat tumbuh membentuk karang penghalang atau atol.
4. Faktor angin
            faktor angin mempunyai pengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan sand dune pantai. Selain itu angin juga sebagai penggerak utama terhadap gelombang dan arus laut permuaan laut. Secara bersama-sama dengan pasang-surut dapat mempengaruhi proses abrasi dan sedimentasi di pantai. Pengaruh angin akan memperbesar gelombang yang datang ke pantai, sehingga ini akan mengikis garis pantai yang mengakaibatkan terjadinya abrasi pantai, kemudian dengan arus laut hasil abrasi pantai tersebut dibawa pada suatu tempat untuk diendapkan.
5. Faktor pasang-surut
            pasang-surut air laut bervariasi dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan garis pantai yang mempunyai bentuk berbeda-beda. Ada pantai yang pengaruh pasang-surutnya kecil sehingga dapat diabaikan tetapi ada pula yang pengaruhnya sangat kuat, karena dapat menimbulkan arus yang kuat. Faktor-faktor tersebut di atas menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan pantai dari suatu tempat, sehingga faktor yang dominan memncirikan morfologi pantainya. Dalammempelajari morfologi pantai dan perkembangannya di suatu daerah dua hal yang perlu diperhatikan, selain faktor-faktor seperti tersebut di atas, yaitu;
  1. kenampakan hasil proses pada masa lampau yang terdapat pada pantai, seperti teras marin dan gua pantai,
  2. modifikasi sistem pantai oleh aktivitas manusia selama abad terakhir, yang dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perkembangan pantai. Pembuatan tembok penguat tebing pantai, groin, pemecah gelombang, pengerukan dan penimbunan pantai mempunyaipengaruh langsung terhadap proses erosi dan sedimentasi di pantai. Perubahan penggunaan lahan di daratan mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap perkembangan pantai, seperti pembabatan vegetasi, pembakaran hutan, perumputan yang berlebih, dan pencemaran.
Atas dasar uraian tersebut di atas dapat diketahui dan dimengerti bahwa untuk mempelajari perubahan pantai perl mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya dan proses-proses dalamsistemmorfogenetik pantai, seperti perubahan pola garis pantai, sumber sedimen, aliran sedimen yang meliputi arah, jumlah dalam waktu tertentu. Pengaruh faktor-faktor danproses-prosess tersebut akan tercermin pada morfologi atau bentuklahan di pantai.
           
I.        Pertanyaan/Tugas

1.       jelaskan pengaruh faktor geologi dan geomorfologi terhadap dinamika pantai? genesisnya?
2.       jelaskan pengaruh faktor iklim terhadap dinamika pantai?
3.       jelaskan pengaruh faktor biologi terhadap dinamika pantai?
4.       jelaskan pengaruh faktor angin?
5.       jelaskan pengaruh faktor pasang-surut terhadap dinamika pantai?

II.      Sumber

Bird, 1969. Coasts. Massachusetts Institute of Technology,Cambridge, London. England

Pethick, John, 1984. An introduction to Coastal Geomorphology, Edward Arnold. Australia

Sutikno, 1993. Kharakteristik Bentuk dan Geologi Pantai di Indonesia. Diklat PU WIL. III Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta

No comments:

Post a Comment

Sebaran Wisata di Nagari Sungai Pinang